Info mengenai harga MCU dan tes narkoba bulan Desember 2020 ada di akhir artikel ya ^^
Surat keterangan sehat (jasmani dan rohani) atau Medical Check Up (MCU) dan bebas narkoba sering menjadi syarat untuk mengurus suatu hal. Bagi saya sendiri, MCU diperlukan untuk mengurus Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
Menurut informasi dari atasan, hasil MCU untuk NIDN harus dikeluarkan oleh rumah sakit berakreditasi B. Maka dari itu, saya dan teman-teman disarankan untuk ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA). Bagaimana serangkaian Medical Check Up di RS Syaiful Anwar Malang?
Seperti yang kita tahu, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, jadi di setiap tempat umum berusaha menerapkan protokol kesehatan terutama di rumah sakit. Di depan lobi utama RSSA, terdapat stan klinik Matahari untuk screening Covid-19. Tapi, sebelum ke stan ini harus mengambil nomor antrian dulu. Tempatnya di samping parkiran.
Setelah mendapatkan nomor antrian, selanjutnya serahkan sama petugas depan lobi (ada di samping stan Matahari) untuk dimasukkan ke sistem. Proses berikutnya bergeser ke stan Matahari, petugas mencatat biodata sesuai ktp dan keterangan keperluan di rumah sakit, kemudian mengecek suhu tubuh. Terakhir ditanya-tanya kondisi selama 14 hari (seperti sakit batuk, pilek, bepergian keluar kota, naik kendaraan umum atau tidak).
Dari pemeriksaan itu kami mendapatkan stiker lolos screening yang harus ditempelkan di baju. Pada stiker tersebut terdapat tanggal, jadi jangan berfikir stiker bisa dipakai di lain hari ya.
Ok, setelah lolos screening, selanjutnya ke lantai dua loket 12. Jika belum pernah ke RSSA maka kita diminta mengisi lembar pendaftaran. Setelah mendaftar, saya dan dua teman lain diminta ke kasir yang ada di sebelah loket untuk membayar uang pendaftaran.
Selanjutnya, pergi ke ruangan GCU. Dari loket 12 jalan ke arah kiri, lalu belok kiri, nanti tinggal cari papan nama di atas pintu ruangan bertuliskan General Check Up (GCU). Sampai di GCU kami diminta mengisi lembar pendaftaran. Kata petugasnya, jika ingat berapa berat dan tinggi badan, bisa langsung ditulis.
Kami diinfokan hanya bisa tes jasmani, sedangkan rohaninya besok karena psikiatest hari itu sudah mulai. Tesnya mulai jam 9, sedangkan kami datang sekitar jam setengah 10. Sebenarnya tes dimulai setelah kuota pada hari itu sudah terpenuhi. Intinya kalau mau ke MCU datangnya pagi (jam 8 gitu).
Tes Kesehatan Jasmani
Di RSSA sendiri, tes kesehatan jasmani dan rohani satu paket. Sedangkan tes bebas narkoba bisa dilakukan di tempat lain. Untuk tes sehat jasmani, kami hanya diperiksa tekanan darah, kemudian diwawancara apa punya penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Kemudian dokter memeriksa detak jantung dengan stetoskop.
Btw, tinggi dan berat badan tidak diukur? Seperti yang saya sampaikan di atas, jika kita ingat dengan ukuran tinggi dan berat badan sendiri, bisa langsung ditulis.
Tes Bebas Narkoba
Berhubung tes rohani masih keesokan hari, kami pun memutuskan langsung tes narkoba. Tempatnya di laboratorium lantai 1. Setelah tiba giliran dipanggil, kami diminta membayar uang pendaftaran dulu baru menuju petugas yang ada di dalam. Di sini kami diberi botol untuk menyimpan urin. Btw, kamar mandinya bersih.
Ok, selanjutnya tinggal menunggu hasil yang bisa diambil keesokan harinya. Oya, 1 minggu sebelum tes bebas narkoba, usahakan jangan konsumsi obat atau jamu ya.
Tes Kesehatan Rohani
Keesokan harinya saya dan kedua teman ditambah satu teman yang menyusul melakukan psikiatest. Untuk tes ini kami harus berjalan lumayan jauh untuk sampai di ruangan tes. Sepertinya, sebelum tes kami diuji kesabaran dulu. LoL.
Informasi dari teman yang dua bulan lalu psikiatest di RSSA juga, soal yang diberikan hanya sedikit. Intinya menurut teman saya, masih lebih sulit tes psikologi waktu mau masuk di instansi (di mana kami bekerja).
Ehm, apakah memang semudah yang dibayangkan?
Sebelum tes, terus terang saya dibuat deg-degan oleh kenyataan, 3 orang yang duduk di depan adalah peserta mengulang. Dari arahan petugas yang meminta untuk konsentrasi dan melupakan semua permasalahan kami di luar, dua orang ibu dan seorang bapak yang mengulang itu tidak lulus di soal-soal kognitif. Jadi, jika pada tes hari itu nilai kognitif masih kurang memuasakan, maka petugasnya memohon maaf tidak bisa mengeluarkan keterangan kalau mereka bertiga sehat secara rohani.
Mendengar itu tentu ada rasa was-was. Tapi, bismillah saja. Pada kesempatan do’a yang dilakukan sebelum tes dimulai, saya memohon untuk orang-orang yang tes pada hari itu bisa lulus semua.
Untuk tesnya benar apa kata teman saya, sedikit. Tes kognitif meminta kita untuk menebak kelanjutan gambar dari soal.
Selanjutnya menjawab serangkaian pertanyaan bagaimana kondisi kita selama sebulan terkahir. Apakah pernah merasa kesepian di tempat ramai, dll. Jawabannya hanya memberi tanda silang di nomor 1 sampai 6 mulai dari tidak pernah (1), sampai dengan sering (6).
Tes yang lainnya menggambar. Yang pernah ikut pisikatest pasti sudah tahulah. Yaps, menggambar pohon, orang sedang beraktivitas, dan meneruskan gambar dari suatu titik atau garis yang ada di 8 kotak. Kemudian mengurutkan kotak mana yang digambar terlebih dahulu beserta nama gambarnya, mana yang paling sulit dan mudah, serta gambar mana yang paling disukai. Hasil dari psikiates ini keluar 3 hari kerja. Selasa tes, hari Jum’at pagi sudah bisa diambil.
Alhamdulillah,
hasilnya sesuai harapan. Sempat sedikit khawatir karena berat badan saya jauh
di bawah normal, tapi di suratnya dinyatakan sehat secara jasmani. Hanya saja
keterangan berat badan “under weight”.
LoL
Oya, jangan lupa saat mau mengambil surat keterangan sehat rohani dan jasmani, bawa hasil tes bebas narkobanya ya karena untuk dibuatkan surat juga. Dari GCU ini nanti mendapatkan 3 surat keterangan, yakni sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba.
Berapa total biaya yang dikeluarkan?
Tes jasmani : Rp. 100.000
Rohani : Rp. 200.000
Bebas narkoba : Rp. 275.000
Pendaftaran di loket 12 : Rp. 12.000
Total = Rp. 582.000
Harga bisa berubah sewaktu-waktu. FYI, teman saya tes bulan Oktober 2020 masih 475 ribu. Hanya beda 2 bulan sudah naik 100 ribu.
Semoga yang akan mengurus MCU dilancarkan dan mendapatkan hasil sesuai harapan. Tetap jaga kesehatan ya.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya!
Mohon maaf, komentar yang menyertakan link akan dihapus.